Bismillah

Ada dua sabda Rasul yang selama ini selalu melekat di benak saya. Pertama adalah : Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang membantu seorang muslim (dalam) suatu kesusahan di dunia, maka Allah akan menolongnya dalam kesusahan pada hari Kiamat. Dan barangsiapa yang meringankan (beban) seorang muslim yang sedang kesulitan, maka Allah akan meringankan (bebannya) di dunia dan akhirat.” [Shahih, HR. Muslim no. 2699].

“Kapan anda bisa hadir ke STKIP Surya untuk wawancara?” – Eddy Yusuf. Dahi saya berkerut membaca sms ini. Saya merasa tidak pernah melamar kerja di Institusi pendidikan yang didirikan oleh Yohannes Surya ini. Untuk memupus rasa penasaran akhirnya saya menepon Pak Eddy. Saya berterus terang pada beliau bahwa saya sebenarnya tidak pernah melamar ke STKIP Surya. Pak Eddy menjawab singkat bahwa dia melihat CV saya ada di mejanya. Wajar beliau berasumsi jika saya melamar menjadi pengajar disini.

Sampai detik ini kenapa CV saya bisa hinggap di meja Pak Eddy merupakan misteri besar yang belum terpecahkan.

Namun saya gunakan kesempatan klarifikasi melalui telepon tersebut untuk menggali informasi tentang STKIP Surya. Akhirnya saya memutuskan untuk hadir wawancara karena Pak Eddy mengatakan jika pengajar2 di STKIP Surya sangat didorong untuk studi lanjut sampai jenjang S3.

Singkat cerita akhirnya saya diterima setelah wawancara yang juga berlangsung dengan singkat. Enam bulan kemudian Pak Eddy bertanya : “Kamu mau sekolah di Amerika nggak?” “Wah mau sekali Pak.” kata saya.

Singkat kata, berkat support berupa kelas toefl yang diadakan disediakan oleh stkip serta surat rekomendasi dari tiga pengajar disini akhirnya saya sampai ke Florida.

Saya hanya punya satu penjelasan logis kenapa CV saya bisa hinggap di meja Pak Eddy, satu titik kecil yang berpengaruh besar pada perjalanan hidup saya.

Suatu sore saya dihubungi oleh seorang kawan lama. Sebenarnya saya tidak akrab dengan kawan ini. Saya mengenalnya ketika tahun pertama di ITB (tahap persiapan bersama). Setelah itu kami tidak pernah kontak sama sekali. Bertahun2 kemudian dia menghubungi saya untuk meminta tolong sesuatu. Sebenarnya saat itu saya tidak dalam kondisi “fit” untuk menolong beliau. Namun saya berpikir jika dia sampai menghubungi orang yang sudah bertahun2 tidak kontak artinya dia sudah benar2 mentok dan terdesak. Akhirnya saya putuskan untuk membantu dia.

Kawan saya ini kemudian menyambungkan saya ke Surya Institute ketika mereka membutuhkan pengajar olimpiade fisika untuk guru2 dari Bengkalis. Saya pun menyerahkan CV saya ke kawan saya.

Namun, baik kawan saya maupun orang2 Surya Institute tidak ada yang mengaku menyerahkan CV saya ke Pak Eddy. Barangkali CV saya yang mereka bawa terjatuh saat mereka berkunjung ke STKIP, lantas seseorang menemukan CV yang tergeletak di lantai dan lantas menaruhnya di meja Pak Eddy. Cuma ini penjelasan logis yang terpikir di benak saya.

Walau Bagaimanapun sampainya CV saya di meja Pak Eddy adalah keajaiban. Keajaiban yang menjadi jalan saya menggapai mimpi studi S3 Fisika.

Dan keajaiban ini berawal dari niat dan upaya baik saya menolong kawan lama yang sedang kesusahan.

Allah selalu memenuhi Janji-Nya. Siapa yang menolong saudaranya yang kesusahan, Allah akan menolongnya di dunia dan akhirat.

Cerita ini hanyalah salah satu kisah dari sekian banyak kisah yg terjadi dalam hidup dan meneguhkan keyakinan bahwa : “Janji Allah itu pasti.” Tolonglah saudaramu maka Allah akan menolongmu.

****

Hadits kedua yang juga melekat sangat dalam adalah :

Hadits abu hurairah r.a. ia berkata rasulullah saw.bersabda: “Allah berfirman: ‘Aku berada pada sangkaan hamba-Ku, Aku selalu bersamanya jika ia mengingat-Ku, jika ia mengingat-Ku pada dirinya maka Aku mengingatnya pada diri-Ku, jika ia mengingat-Ku dalam suatu kaum, maka Aku mengingatnya dalam suatu kaum yang lebih baik darinya, dan jika ia mendekat kepada-Ku satu jengkal maka Aku mendekat padanya satu hasta, jika ia mendekat pada-Ku satu hasta maka Aku mendekat padanya satu depa, jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan kaki, maka Aku akan datang kepadanya dengan berlari.

Allah menurut prasangka Hamba-Nya maka senantiasa lah berprasangka baik kepada-Nya. Ini adalah kalimat yang selalu saya hunjamkan dalam2 ketika saya sedang terpukul.

Saya menangis ketika gagal masuk SMU Taruna Nusantara di Magelang. Waktu itu saya telah melalui semua tahap seleksi hingga tahap terakhir di Magelang. Akhirnya saya masuk ke SMU 1 Purwokerto setelah gagal di tahap terakhir.

Hikmah kegagalan saya masuk SMU TarNus adalah saya dipertemukan dengan guru fisika yang luar biasa di Purwokerto. Beliau adalah guru kelas sekaligus pembimbing saya di ajang olimpiade fisika.

Beliau mengajarkan makna totalitas : “Jul, Kalau kamu mau berhasil di Fisika, maka darah kamu harus fisika, daging kamu fisika, rambut kamu fisika dsb!”

Beliau mengajarkan tentang exceptionally habit :”Jul, Kalau kamu mau jadi orang luar biasa, maka kamu harus berpikir tidak seperti orang biasa berpikir, tidur tidak seperti orang biasa tidur, dan makan tidak seperti orang biasa makan!”

Beliau sering bercerita tentang babad wali dan babad tanah jawa.

Beliau mengajarkan tentang Dakwah :” Jul, dakwah itu harus benar, baik, dan juga Indah!”

Beliau lah yang pertama kali membuka cakrawala akan khazanah Nahdlatul Ulama dan Sufisme pada saya.

Beliau lah yang kerap menekankan : “Jangan membenci, jangan Suudzon!”

Beliaulah yang pertama kali menanamkan mimpi-mimpi besar pada saya.

*****

Allah memang menuruti prasangka Hamba-Nya. Saya berprasangka baik kepada Allah ketika saya gagal masuk SMU TarNus. Saya yakin Allah akan memberi ganti yang lebih baik juga terbaik. Dan perjodohan saya dengan guru fisika di purwokerto merupakan karunia Allah yang luar biasa, sebuah ganti yang lebih baik.

Cerita ini adalah salah satu dari sekian banyak kisah yang saya alami yang meneguhkan keyakinan bahwa Allah akan selalu memberi hal yang terbaik pada hamba-Nya yang senantiasa berprasangka baik pada kondisi apapun.

Berprasangka baik lah selalu pada Allah, tolonglah saudaramu, bahagiakan Ibu mu maka hidup mu akan penuh keberuntungan. Sesederhana itu Insya Allah.

AlhamduLillah..

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *