Mo Salah dan Dakwah Terbaik

Mohamed Salah, seorang pemain Liverpool yang namanya sedang naik daun. Kepiawaiannya di lapangan diimbangi dengan kebaikan tindak-tanduknya hingga ia pun memenangkan hati fans nya. Saya tercenung mendengar lagu yang dinyanyikan beramai2 oleh fansnya (bisa dilihat di youtube):

Mo Salah! La La La

If he’s good enough for you

he’s good enough for me

If he scores another few

Then I’ll be Muslim too

Sitting in the mosque

That’s where I wanna be

****

Saya kembali teringat cerita guru saya tentang walisanga generasi pertama. Suatu saat prabu kertabumi raja Majapahit curhat pada istrinya tentang situasi negara yang bergejolak. Istrinya yang berasal dari Campa pun mengusulkan untuk mengundang adiknya yang bernama Raden Rahmat.

Namun Raden Rahmat tidak serta merta ke Istana. Beliau berkelana di Jawa. Bertemu petani, Ia ajari bertani dengan baik agar hasilnya melimpah. Bertemu pedagang, Ia ajari berdagang dengan baik.

Lambat laun kepiawaian Raden Rahmat pun melegenda. Akhirnya banyak pangeran dan putra bangsawan dikirim untuk belajar ke Raden Rahmat. Akhirnya beliau dianugerahi “sebidang” tanah di Ampeldenta, dan beliau pun tersohor sebagai Sunan Ampel.

Para Wali tak hanya mumpuni dalam ilmu agama, mereka juga mumpuni dalam ilmu2 dunia dari ilmu sosiologi hingga ilmu kanuragan.

****

Akhlak adalah dakwah

terbaik

. Jalur utama tersebarnya Islam adalah Akhlak dari pemeluknya. Setelah akhlak, dakwah

terbaik

adalah karya. Islam akan berkembang jika pemeluk2nya menjadi pribadi yang bermanfaat bagi sesama.

Oleh karena itu, beberapa kali saya menulis tentang “agar tak menjadi buih” yang banyak menyinggung tentang produktivitas dan budaya organisasi.

Bukankah Allah lebih menyukai muslim yang kuat?

Betapa indahnya hidup seorang Muslim.

Ia bangun bahkan sebelum matahari terbit, bermunajat kepada Tuhannya.

Saat Fajar Ia menunaikan Sholat shubuh.

Selepas shubuh, Ia meneliti agendanya. Memastika rencana, agenda dan tujuan yang ingin dicapai hari itu.

Lantas ia bekerja dengan keras, ikhlas dan tuntas. Running extra mile. Karena Ia yakin bahwa jika Ia bekerja keras, Harta nya akan barokah.

Di siang yang terik, Ia melepas lelah sambil bermunajat shalat dzuhur. Selepas itu ia kembali bekerja keras.

Di kantor Ia membawa aura positif.

Membawa budaya apresiasi

Tidak menggunjing

Tidak mengGhibah

Tidak termakan Hoax

Mampu menahan diri dan menjauhi perkara2 yang dapat merusak Silaturahmi.

Sore hari pun Ia pulang, bercengkerama dengan keluarganya.

Mendidik anak istrinya, sampai terlelap.

Dan Ia kembali bangun sebelum matahari terbit untuk bermunajat pada Tuhan-Nya.

****

Mari menjadi seorang Muslim yang berAkhlak baik dan berprestasi serta bermanfaat bagi sesama.

Bismillah..

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *