Allah telah menegaskan bahwa tujuan penciptaan jin dan manusia adalah untuk menyembah Allah. Setiap perjalanan hidup manusia itu unik, Namun muaranya adalah Allah. Pertanyaannya adalah dengan jalan seperti apa kita kan berpulang kepada-Nya?

Kata Pak Ustadz, surga memiliki banyak pintu dan kelak setiap pintu surga kan memanggil orang yang berhak memasukinya. Ada pintu Ar-Rayan yang kan memanggil ahli puasa, ada pintu bagi ahli Shadaqah dan sebagainya. Kecuali Abu bakar dimana semua pintu surga berebut memanggil namanya. Lantas pintu mana yang kelak kan memanggil nama kita?

Kita perlu misi dan tujuan hidup untuk mencapai Allah. Sederhananya, kita perlu menyiapkan setidaknya satu pintu surga yang kelak memanggil nama kita.

Dengan adanya misi, ada amalan yang kita lakukan secara konsisten. Bukankah Allah mencintai amalan yang dilakukan terus menerus meski sedikit?

Dengan adanya misi, ada hal yang kita perjuangkan dan doakan. Maka ada amalan syukur ketika misi terlaksana, dan ada amalan sabar ketika misi belum terwujud.

Lantas apa yang menjadi misi kita?

Saya ingin mengutip kyai As’ad Said Ali:

“Saya teringat pesan ulama Mesir, Jamal Al Banna adik dari Hasan Al Banna , beliau mengatakan ; jihad pada masa kontemporer, bukanlah mereka yang berani mati fi sabilillah, tetapi mereka yg berani hidup di jalan Allah”

“Jihad sekarang adalah bagaimana membangun pendidikan science and technology, skill, knowlwdge, integritas umat, kesehatan, achlak muslim, persatuan umat Islam, keunggulan dalam segala hal”

“Kita bebaskan Al Aqsha dr Israel dengan merebut keunggulan moral muslim yang tangguh, ekonomi, teknologi dan persenjataan canggih. Indonesia bisa menjadi pemimpin dunia Islam kalau mempunyai syarat diatas. Berani hidup untuk bangun indonesia paling unggul didunia Islam, dengan akhlakul karimah. insya Allah”

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *