*****

25 September 2019

Hawa pengap seketika menyeruak begitu pintu dibuka. “Smell like forty’s” kata orang di sebelah saya. Siang itu kami berkunjung ke “graphite reactor” di Oak ridge, Tennessee yang memang dibangun sekitar tahun 1940 saat perang dunia 2.

Graphite reactor terletak di Oak ridge national laboratory yang dulunya adalah pusat komando “Manhattan Project”. Gol utama Manhattan project adalah produksi bom atom untuk menyudahi perang dunia 2. Oak ridge yang dulu adalah kota rahasia berfungsi sebagai suplier plutonium dan uranium sebagai bahan bakar bom atom.

Kini Oak Ridge National Laboratory (ORNL) adalah laboratarium terbesar dibawah Department of Energy (DOE) baik dari segi luas maupun anggaran pertahun yang mencapai 200 Trilyun per tahun.

Saya ingin mengoleksi badge laboratorium nasional dibawah DOE. Setidaknya buat kenang-kenangan atau modal cerita ke anak cucu kelak. Sebelumnya saya sudah punya dua badge, satu dari Jefferson Lab dan satu lagi dari Fermilab. Keduanya adalah pusat penelitian nuklir dan partikel di US. Kini saya dapat koleksi badge ketiga dari Oak Ridge, meski cuma badge visitor. Kunjungan ke Oak Ridge ini bagian dari conference yang pesertanya berasal dari berbagai pusat penelitian nuklir dan partikel seperti Los Alamos, Fermilab, Oak ridge, JLab, BNL (USA), CERN (Eropa), JParc (Jepang), CSNS (China), MAMI, COSY (Jerman).dll.

Memandang tiga badge ini kadang membuat saya merasa melankolis. Nama-nama seperti Fermilab, Jefferson Lab, Manhattan project dll sudah saya dengar sejak SMA. Segala puji bagi Allah yang menganugerahi saya kesempatan untuk berada didalamnya.

****

25 September 2010

Di hari bersejarah ini 9 tahun lalu saya menikah, dua bulan setelah saya lulus S1 dari ITB. Saat itu saya baru saja merintis bisnis sembari melanjutkan S2 di Studi pembangunan ITB (yang sayangnya tidak bisa saya selesaikan). Saya bersyukur istri mau menikah dengan saya yang kondisinya saat itu belum stabil. Sebagai entrepreneur pemula saya menggaji diri sekitar 2 juta sementara istri saya sudah bergaji dua digit. Hebatnya istri saya bukan hanya tidak pernah mengeluh melainkan menyerahkan sepenuhnya pengelolaan keuangan ke saya. Berkali-kali Istri menolong saya dan kawan2 saat perusahaan yang kami rintis mengalami pendarahan cash flow.

Mirip cerita Inggit Garnarsih yang setia kepada Soekarno dan menopang perjuagan Soekarno dengan berjualan.

Saya pernah berada dalam situasi galau, ketika saya berpikir bahwa seharusnya saya yang menjadi penopang utama. Ada masa-masa dimana setiap hari Sabtu saya selalu membeli koran kompas karena ada bagian khusus lowongan kerja. Namun istri selalu mengingatkan “tempatmu bukan disitu.” Istri saya tidak pernah membayangkan saya bekerja di perusahaan. Istri saya selalu meyakinkan bahwa tempat saya adalah institusi riset dan pendidikan.

Tiga badge DOE yang sekarang saya miliki adalah karunia Allah melalui perjuangan dan pengorbanan besar istri. Selama lima tahun saya studi PhD di Florida, istri saya bekerja di Balikpapan sembari mengasuh dua anak kami.

Perjalanan 9 tahun yang luar biasa.

“Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah.” (H.R Muslim)

Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahi saya sebaik-baik perhiasan dunia..

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *