Postdoc, Barokah Guru dan Talimul muta’alim

Bismillah.. Ingin berbagi kabar bahagia..

Sekitar setengah tahun lalu saya berencana untuk mulai apply postdoc, mengingat banyak grad student yang perlu waktu hingga 8 bulan untuk dapat kerja. Beberapa bahkan perlu apply hingga puluhan kali sebelum “nyantol” satu. Karena saya berencana lulus summer ini, maka Fall tahun lalu saya berencana memulai status sebagai job seeker.

Namun saat itu Professor saya belum Ridho saya mulai apply postdoc. Beliau ingin saya fokus dulu menyelesaikan beberapa project riset.

Sayapun nurut, berikhtiar mengamalkan kitab Talimul muta’alim. Bahwa seorang santri harus berupaya keras menggapai Ridho sang guru.

Dan saya pun akhirnya memulai apply postdoc ketika Professor saya sudah memberi lampu hijau alias Ridho. Jadi ketika bulan lalu saya membawa keluarga ke US, sbenarnya situasi kedepan masih belum jelas. Tapi saya (Berusaha untuk) tetap tenang karena saya yakin bahwa sepanjang kita berprasangka baik pada Allah, maka Allah akan memberi skenario hidup terbaik disamping Allah telah menentukan rejeki setiap makhluknya, jadi tidak ada yg perlu dikhawatirkan.

AlhamduLillah.. Hari pertama saya masuk kantor selepas pulang dari Indonesia saya mendapat kabar baik. Lamaran pertama saya diterima. Saya mendapat tawaran dari University of Virginia untuk bergabung dengan The Solid polarized target group. Salah satu kerjaan saya adalah bikin polarized target untuk eksperimen Fisika Partikel di Jefferson Lab. dan FermiLab.

Kata Professor saya, ini adalah job yang sempurna buat saya. Ada beberapa alasan knapa saya beruntung dapat Job ini:

1. Linearitas. Tidak semua grad student beruntung mendapat job yg linear dgn riset PhD nya. Beberapa senior saya “switch” ke High energy physics. Pasca ditemukannya Higgs boson, Job market di High energy physics memang jauh lebih banyak dibanding Nuclear Physics. Alhamdulillah saya berkesempatan meneruskan riset saya di Jefferson Lab. dan bahkan extend ke FermiLab.

2. Linearitas ini sangat membantu ketika (misalkan) saya apply faculty position disini.

3. Saya minim hardware experience. Satu satunya hardware experience saya adalah bantu2 bikin Light guide untuk Neutron detector. Hal ini dikarenakan saya datang ke FSU ketika experiment di JLab sudah usai. Jadi kerjaan saya adalah data analysis. Positifnya adalah saya bisa publish banyak paper. Insya Allah saya akan punya minimal 4 paper as first author, 2 paper as second author dan Puluhan paper as collaboration member.

Dan Insya Allah di postdoc nanti saya akan belajar banyak teknik yg diperlukan untuk bikin polarized target seperti dynamic nuclear polarization (DNP), Nuclear Magnetic resonance (NMR), Cryogenic, dilution referigerator dsb.

4. Hadron spectroscopy dan Hadron structure berkaitan sangat erat seperti dua sisi koin. Saya akan meneruskan riset hadron spectroscopy saya di Jefferson Lab. Serta Hadron structure di FermiLab. Analisis datanya akan menggunakan Machine learning.

5. In summary, Insya Allah 3 tahun kedepan saya akan punya portofolio dan skill set yang relatif “komplit” : Hadron spectroscopy dan Hadron structure (bidang riset), Jumlah paper yg lumayan (Analisis), DNP, NMR, Cryogenic (Hardware skills), Machine Learning (Software skills). Portofolio ini semoga laku dijual untuk postdoc kedua, Assistant Prof. (Kalau beruntung), atau ke Industri semisal Intel, IBM, Google (who know?).

****

Pada intinya, AlhamduLillah saya beruntung. Barangkali keberkahan yang mengundang keberuntungan.

Barangkali karena saya berikhtiar untuk nurut guru/Prof. dan berupaya mengamalkan Talimul mutaalim.

Atau barangkali karena doa dan tirakat Mbah2 nya saya atau Mbah2 nya istri. Sewaktu di Indonesia saya dan Istri sempat berseloroh : “Jangan-jangan hidup kita enak karena barokah doa dan tirakatnya orang tua dan mbah2 kita dulu. Terus kapan kita gantian tirakat biar anak cucu kita kelak kepenak?”

Ndilalahnya.. Pas silaturahmi ke Guru Fisika saya, beliau berpesan: ” Kalau malam diisi ya.. (Qiyamul lail), nanti barokah nya bisa turun ke anak cucu..”

Atau barangkali ini ujian sejauh mana saya bersyukur?

Apapun itu.. Itu adalah karunia terbaik dari Allah. Karena Allah menuruti prasangka Hamba-Nya.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *