Sebenarnya ini kali kedua saya ke New York. Hanya saja sebelumnya saya hanya tinggal satu hari disini. Lumayanlah, waktu itu masih sempat berkunjung ke Broklyn bridge, empire state, wall street, times square dan naik ferry untuk mengambil foto patung liberty dari kejauhan.

Kesan saya waktu itu tentang New York adalah menakjubkan sekaligus menjijikan. Menjijikan karena disekitar Manhattan yang konon kabarnya dilewati sekian persen dari perputaran uang dunia, saya melihat banyak homeless dan orang miskin, Ironis. Meski saya akui persoalan homeless ini memang highly complicated. Ada kontribusi dari individualisme orang2 yang enggan berbagi, namun ada pelbagai faktor lain yang saling berkelindan.

Karena kemarin semua museum tutup (25 desember), maka saya dan kawan baik yang sekarang bekerja disini berkeliling menjelajah semua daerah Newyork, kecuali satu area : Bronx. NY terbagi dalam beberapa area besar seperti Manhattan, Brooklyn, queens dan Bronx. Dan kawan saya berpesan : “Never go to Bronx!” Bronx memang terlanjur mendapat stigma sebagai daerah kumuh, miskin dan rawan kriminal.

Satu hal unik disini yang membedakan dengan Florida adalah tidak ada orang yang bertanya : “Where are you from?”. Karena konon semua jenis manusia ada disini. Umumnya mereka berkelompok dan tinggal bersama di satu area. Kemarin saya sempat berkunjung ke Areanya orang2 Arab di queens, areanya orang2 Yunani dan areanya orang2 Rusia d selatan Brooklyn.

*****

Amerika memang paradoks, Sangat Bhinneka tapi jauh dari tunggal ika. Professor saya pernah bilang : “Sangat aneh jika disatu daerah yang sama, orang2 bisa berbeda aksen bahasa padahal mereka sudah hidup bersama ratusan tahun.”

Saya dan Istri ber-aksen ngapak. Ketika istri pindah ke Balikpapan, tentu saja aksen ngapaknya istri masih nampak, namun anak-anak saya sudah ber-aksen Balikpapan. Jadi sebenarnya hanya butuh satu generasi untuk melebur aksen selama tidak ada sekat pergaulan. Namun di Amerika, aksen orang2 kulit hitam sangat berbeda dengan aksen orang2 kulit putih padahal mereka sudah tinggal bersama selama beberapa generasi. Perbedaan aksen ini awet karena ada sekat dalam pergaulan; alias tidak melebur.

Inilah yang membedakan Amerika dengan tetangganya, Meksiko. Orang2 Latin (Hispanik) terlihat seragam, mereka adalah perpaduan orang2 Spanyol, Afrika dan Indian. Entah apa yang membuat di Amerika Selatan keturunan Spanyol, Afrika dan Indian bisa saling melebur, saling menikah hingga terbentuklah etnis hispanik, Namun hal ini tidak terjadi di USA.

Amerika memang paradoks, disatu sisi New York tak hanya merupakan pusat keuangan (Wall Street) melainkan juga seni, teater, bahkan sains. Ada broadway yang legendaris sebagai pusat seni pertunjukan, ada museum of art (Salah satu terbesar) yang memiliki dua juta koleksi. Tak jauh dari sini ada Brookhaven National Laboratory, Cold Spring Harbor Laboratory, juga kampus beken seperti columbia university.

Disisi lain, Subway di New York kotor, kumuh dan bau pesing. Rupa-rupa orang saya temui disini. Dari yang menakjuban hingga yang “menakjubkan” (dalam tanda kutip). Yang menakjubkan adalah ketika saya melihat seseorang menggelar kardus di trotoar, dan dengan tenangnya Sholat ditengah keramaian lalu lalang. Yang “menakjubkan” adalah ketika ada orang mabuk di tengah hari dan dengan “tenang”nya membuka resleting celana lalu kencing sambil berjalan.

*****

Kemarin saya dan kawan berjumpa dengan seseorang dari Georgia (Negara sebelah Rusia). Awalnya dia bertanya tentang subway, karena kebetulan kami satu arah lalu kawan saya bilang :”Sudah ikut kami saja, nanti kami tunjukan dimana harus turun.” Dan karena kebetulan perjalanannya cukup jauh, melewati 19 stasiun maka kami berbincang cukup lama di subway. Dia bertanya terkait bagaimana agar anaknya di georgia bisa seperti kami , mendapat beasiswa PhD dan lantas bekerja disini. Saya dan kawanpun menjelaskan panjang lebar, dia pun meminta nomer kontak kami dan menunjukan FB anaknya, sangat berharap jika kami mau menjawab sekiranya anaknya bertanya terkait bagaimana bisa sekolah di US. Dan kami pun memberikan nomer kontak kami.

Menjelang berpisah, beliau mengucapkan terima kasih berkali2 sampai mengatakan : “On this Christmas day, I meet two Santa.” Saya hanya tersenyum dan berucap dalam hati : “Ah Lebay..”

Namun yang membuat saya tersentak adalah ketika dia bilang jika dia sudah di New York selama satu bulan, dan kami adalah teman pertama dia.

Level individualisme di New York memang parah. Susah sekali mencari kawan disini karena orang2 saling curiga satu sama lain. Sedari kecil anak2 sudah didoktrin untuk :”Don’t talk to stranger!” Kawan saya bilang jika secara umum dia tinggal di tempat yang relatif aman, hanya sekitar 5 menit waktu jalan dari aprtemen ke stasiunnya yang harus waspada.

******

Orang2 selalu waspada, highly Alert. Namun yang membuat saya terpukul dan bersedih adalah kejadian pagi ini.

Pagi ini saya dan kawan berangkat dari apartemen sekitar setengah enam pagi, karena dia harus sampai di construction site tempat dia bekerja pukul 7.

Jadi saya belum shalat shubuh ketika berangkat, karena 05.30 memang belum masuk waktu shubuh. Namun saya tidak khawatir karena ada banyak masjid dan islamic center disini. Tinggal google “mosque near me” dan masjid terdekat cuma berjarak 20 menit perjalanan dari stasiun terakhir.

Sesampai disana area masjid masih terkunci. Beberapa menit kemudian ada yang keluar dari dalam. “AlhamduLillah..” gumam saya.

Lalu saya pun menjelaskan kalau saya ini muslim dan meminta ijin masuk untk shalat. Dengan tatapan curiga beliau hanya berkata : “But no one is here now” Oke saya paham, lalu saya pun meminta ijin untuk sekedar wudhu dan lalu shalat diluar. Namun beliau hanya berucap sama, masih dengan tatapan curiga : “But no one is here now”. Dengan frustasi saya hanya berkata : “Okay I will pray here then” Dan dia hanya menjawab singkat tak peduli :”Okay.”

Dan sayapun berTayammum dan lantas shalat diluar kompleks, di sebelah trotoar.

Saya sebenarnya tidak tahu apakah harus maklum ataukah harus bersedih.

New York, 26 Desember 2017

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *