Syahdan, dalam kitab teronggosong (teronggosong.com) diceritakan ada dua orang santri yang menyambangi rumah kyai nya dimalam hari.

“Kyai, kami ingin bertemu kanjeng Nabi dalam mimpi,” kata mereka. Memang ada riwayat yang menyatakan bahwa berhubung Setan tidak bisa menyerupai Rasul maka siapa yg bertemu Rasul dalam mimpi berarti dia memang betul2 bertemu Rasul.

Pak Kyai pun menjawab dgn tenang, Oh gampang.. maka sang santri pun dijamu dengan Nasi berlauk ikan asin dan sambal terasi yg pedas. Habiskan kata pak kyai.

Matur nuwun.. kedua santri pun melahan ikan asin dan sambal pedas itu dengan lahap.

Anehnya, pak kyai tidak menyuguhkan minum. Sampai mreka selesai makan, pak kyai berkata : Nah kalian nggak boleh minum sampe pagi, kalian jg gk boleh keluar dr rumah ini sampe besok.

Maka menderitalah kedua santri itu sepanjang malam, dgn kerongkongan tercekat ikan asin bercampur pedasnya sambal terasi. Sampai kemudian kedua santri tertidur penuh derita.

Esoknya, Pak Kyai bertanya kpada santri : Mimpi apa kalian semalam? Dan ternyata keduanya punya mimpi yang sama, yaitu bermimpi meminum air yang sangat menyegarkan.

Nah, kata Pak Kyai kemudian. Kalian pun bisa bertemu Kanjeng Nabi dalam mimpi jika rasa cinta dan kerinduan kalian pada kanjeng Nabi sudah sebesar Kehausan kalian dan hasrat untuk minum air stelah melahap ikan asin dan sambal terasi.

Sang santri pun paham dengan pelajaran yg diberikan Pak Kyai.

****

Tidak mudah untuk mencintai Kanjeng Nabi. Waktu masa kanak2, imajinasi saya atas kanjeng Nabi adalah sosok yang “wow” agung seperti raja, bersurban indah dan berwibawa layaknya raja besar.

Imajinasi itu bergeser, setelah saya tahu.. Bahwa Rasul menjahit sandalnya sendiri, memasak sendiri. Pun ketika ia duduk bersama sahabat, dia hampir tidak terbedakan karena kerendahan hati nya. Bukan sosok raja seperti di dunia dongeng.

Imajinasi itu bergeser, setelah saya tahu bagaimana Rasul lebih memilih tidur diluar pintu daripada mengganggu tidur Aisyah.

Dan saya merinding membaca bagaimana sabarnya Rasul. Beliau menjenguk orang yang setiap hari meludahi dan mencaci.

Pun ketika sang Ibunda Aisyah sedang marah, Rasul sangatlah sabar. Suatu ketika istri Beliau pernah membanting piring, saat itu beliau sedang bersama Sahabatnya. Beliau cuma tersenyum : Tenang, Ibunda sedang ngambek.

Saat Aisyah marah, seringkali Rasul malah meledek dan meredakan marahnya Aisyah dengan memencet hidung Aisyah dengan penuh kemesraan.

Dan ketika saat perpisahan tiba, Malaikat Jibril sampai memalingkan muka karena tidak tahan melihat sakitnya Rasul, sakit yg dialami semua anak adam ketika sakaratul maut.

Tahukah engkau Sahabat apa yang diucapkan kanjeng Nabi saat itu? Setelah Rasul merasakan pedihnya proses berpisahnya ruh dr Jasad, Rasul meminta pada Allah agar Biar beliau saja yang menanggung pedihnya sakaratul maut bagi semuat umat beliau. Karena doa inilah maka sejatinya pedihnya sakaratul maut umat Muhammad sudah diringankan.

Dan kata terakhir dari mulut beliau adalah Ummati.. Ummati.. sampai akhir hayatnya, umatnya yang beliau khawatirkan.

Ingatlah ketika Rasul pernah bermuram durja, sedih berhari2 setelah Jibril mengabarkan ada diantara sebagian umatnya yang masuk neraka.

*****

Maka apa yang harus kita lakukan sebagai bentuk Cinta kita pada kanjeng Nabi. Jagalah wasiat beliau. Apa wasiat beliau? Anak Yatim.

Ya.. Anak Yatim adalah wasiat Kanjeng Nabi. Kata Kanjeng Nabi, kelak di akhirat beliau dan pemelihara anak yatim ibarat dua jari yang saling terpaut, berdekatan tanpa jarak.

Anak yatim bisa juga dimaknai sebagai anak yang “lemah” perlindungan. Karena di Jaman Rasul dulu, anak yatim seakan terputus nasabnya, lemah tanpa perlindungan. Sebelum Rasul bertemu ibu susunya Halimah, hampir2 tidak ada yg mau menyusui beliau karena tahu beliau sudah tidak berayah.

Maka anak anak yang cacat, di Bully, harus kita perlakukan juga seperti bagaimana Rasul mencintai anak yatim. 

*****


Maka yang sedang Allah beri kelapangan rezeki ataupun kesempitan, lihat kanan kiri kalian. Jika kalian menjumpai anak yatim atau anak yg lemah perlindungan.. kasihilah, cintailah, peliharalah.

Karena anak yatim adalah wasiat kanjeng Nabi. Siapa tahu hal ini yang akan menjadi wasilah pertemuan dengan Kanjeng Nabi, Muhammad kekasih Allah.

Allahumma Shalli ‘ala Muhammad.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *